Kata Pengantar
Puji syukur
saya panjatkankehadirat allah SWT atas selesainya laporan tentang kunjungan ke
musium geologi bandung. Laporan ini merupakan suatu bentuk proses pembelajaran
tentang Ilmu Bumi.
Kami sebagai
siswa dapat merasakan makna dari kunjungan ini karena dapat menambah ilmu
melalui benda – benda musieum yang ada di musieum geologi. Kami dapat
mempelajarinya secara langsung mengamati benda – benda geologi.
Saya
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu
kritik dan saran bagi kesempurnaan laporan ini masih sangat saya harapkan.
Akhir kata dengan kunjungan ke musieum geologi ini semoga siswa menjadi peduli,
tangguh dan mandiri dalam mempelajari benda – benda geologi.
*rada dibedain broo! tong sarua tteuing!
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Museum Geologi merupakan salah satu objek pembelajaran yang berguna bagi pelajar untuk mendalami pelajaran Ilmu tentang kebumian.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Museum Geologi merupakan salah satu objek pembelajaran yang berguna bagi pelajar untuk mendalami pelajaran Ilmu tentang kebumian.
Laporan ini
dibuat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya geografi.
b. Penyelidikan, mengamati dan diamati suatu objek pengetahuan.
a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya geografi.
b. Penyelidikan, mengamati dan diamati suatu objek pengetahuan.
1.2 Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, antara
lain : 1. Untuk memenuhi
salah satu tugas dalam laporan kunjungan ke Museum Geologi Bandung.
2. Untuk mendapatkan informasi dan ilmu tentang Museum Geologi di Bandung.
3. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga berguna bagi kita
semua.
1.3 Perumusan masalah
Agar untuk memudahkan pembahasan saya membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ?
2. Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang !
3. Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer ?
4. Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?
5. Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau ?
1.4 Metode Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam usaha untuk memecahkan permasalahan, saya
menggunakan metode observasi.
Metode
Observasi adalah metode yang dilaksanakan secara langsung ke lokasi atau obyek
yaitu di Museum Geologi Bandung dengan cara pengamatan dan penelitian yang
dilakukan secara langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Museum Geologi
2.1.1 Pengertian
Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi, awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah Belanda pada zaman dahulu.
2.2 Sejarah Perkembangan Muka Bumi
2.2.1 Pengertian
Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.
Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :
1. Zaman Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
2. Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
3. Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
4. Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)
5. Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
6. Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu).
PEMBAHASAN
2.1 Museum Geologi
2.1.1 Pengertian
Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi, awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah Belanda pada zaman dahulu.
2.2 Sejarah Perkembangan Muka Bumi
2.2.1 Pengertian
Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.
Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :
1. Zaman Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
2. Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
3. Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
4. Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)
5. Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
6. Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu).
Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :
1. Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)
2. Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)
3. Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)
Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :
1. Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)
2. Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)
3. Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)
4. Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)
5. Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)
6. Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)
2.2.2 Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya
Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau Sphere yang berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya.
Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan udara itu makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen ((N2) sebanyak 78 %, oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %.
Atmosfer
mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :
1. Troposfer (troposphere)
Ketinggiannya di daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)
Masa udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih kurang 80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer.
Karakteristik suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin rendah sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600 C. Lapisan masa udara terdingin inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik setiap 100 meter, suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi. Proses-proses cuaca seperti hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi pada lapisan ini.
2. Atratosfer (stratosphere)
Ketinggiannya antara 15 – 55 km di muka laut.
Masa udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan bagian atas yaitu di sekitar batas stratosfer dengan mesofer (zona stratopause) merupakan konsentrasi gas ozon (O2) paling besar.
Konsentrasi
gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena unsur-unsur
matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan infra merah
dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari sampai ke
permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan mahluk hidup.
Suhu udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai 00 C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer.
3. Mesoder
(mesosphere)
Ketinggiannya antara 55 – 75 km.Suhu udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi). Dilapisan mesofer batu meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benturan-benturan batuan meteorit.
4. Termosfer
(thermosphere)
Ketinggiannya dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui.
Lapisan paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer ini ketinggiannya antara 75 – 375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentuakn gas ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi.
Pada
ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km
suhunya mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat
bergemerlap.
2.2.3 Bentuk Muka Bumi
2.2.3 Bentuk Muka Bumi
Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan dasar laut. Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan. Dasar lautan menjadi tempat menggenangnya air.
a. Bentuk muka Bumi di Daratan
Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau lautan. Daratan tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000 meter dari permukaan laut.
1) Daratan rendah pantai, tingginya antara 0 m – 200 m diatas permukaan laut.
2) Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut :
= Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m – 500 m diatas permukaan laut
= Pegunungan menegah, tingginya antara 501 m – 1.500 diatas permukaan laut
= Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan laut.
= Gunung yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung berpuncak tinggi umumnya dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan menengah.
= Lembah, ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah, letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang curam, dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir selalu terdapat sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk grabon. Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan misalnya patahan semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km.
Bukit adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi yang relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut.
b. Daratan dan potensinya bagi kehidupan
Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang kehidupan manusia. Lebih-lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim dikatakan baik apabila curah hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang. Dengan demikian memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara terlampau rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun hujan.
Daratan
pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan asal
vulkanik. Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan bercurah
hujan banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup vegetasi
yang berpopulasi besar.
2.2.4 Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi
2.2.4 Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi
Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Batuan beku
ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami
pendinginan dan menjadi beku
1. Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi).
2. Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema).
3. Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.
1. Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi).
2. Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema).
3. Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.
Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen menjadi keras.
Beberapa
macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut :
1) Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian dan alur sungai.
2) Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam delta (pasir dan lumpur)
3) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir
4) Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena
5) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur dari darat.
1) Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian dan alur sungai.
2) Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam delta (pasir dan lumpur)
3) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir
4) Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena
5) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur dari darat.
Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.
Ada beberapa macam metamorfosis yaitu :
1) Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu misalnya marmer, batu kapur dan antrosit terjadi dari batu bara.
Metamorfosis kemal terdiri :
a. Pyrometamorfosis yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya marmer dan anteasit
b. Pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan bentuk mineral batu misalnya, pembentukan biji timah dan bangka.
c. Hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas bakar gas yang memprosesnya. Misalnya andesit diubah menjadi propilit.
2) Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya perubahan tekanan misalnya, batu sabah dan batu bara.
3) Metamorfosis regional, yaitu proses batuan-batuan metamorf yang terbentuk karena faktor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama misalnya batuan genesis, sabah, dan serpih.
2.3
Kehidupan pada Masa Lampau
2.3.1 Pengertian
Khidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah yang berartikan untuk unsur pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa, sejarah sebagai peristiwa, sebagai ilmu serta sebagai seni.
Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau. Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan kembali atau diceritakan kembali sebagai hasil rekonstruksi atau sejarah (sejarahwan) terhadap sebagai periwtiwa, contohnya sebagai buku hasil penelitian.
Sejarah sebagai ilmu adalah serangkaian langkah (prosedur) yang harus ditempuh oleh peneliti sejarah dalam menyusun kembali (merekonstruksi) susunan peristiwa sejarah.
Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan dengan suatu kaidah dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya sejarah (historyography) tidak hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi juga karya seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-hasil peninggalan-peninggalan , bagaimana yang disebutkan sebagian peninggalan zaman dulu yang tentunya di museum geologi.
2.3.2 Jenis-jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (masa lampau)
Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.
A. Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosli manusia purba yang ada disini yaitu :
1. Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.
2. Phylecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
3. Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
B. Alat atau Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
1) Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :
a. Kapak Penimbas (Chopper)
b. Serut genggam (Sropper)
c. Kapak penerak (Chopping tool)
d. Pahat genggam (hand adec)
e. Kapak genggam awai (Proto hand axe)
2) Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk. Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.
3) Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang. Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pikirkan sendiri!!
3.2 Saran
Pikirkan lagi!
Daftar
Pustaka